Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 11 Agustus 2009

Flu Babi Tidak Terlalu Berbahaya


lontarnews.com
Virus flu babi (H1N1) yang berasal dari daratan benua Amerika atau tepatnya negara Mexiko, dan bisa mengakibatkan kematian, pada dasarnya tidak perlu terlalu dicemaskan. Itu dikarenakan case fatality rate dari vitus ini, menunjukkan masih di bawah flu burung maupun demam berdarah dengue (DBD). Karena itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr Olong Fadjri Maulana, MARS, meminta masyarakat untuk tidak terlalu resah terhadap flu babi, meski harus juga tetap mewaspadainya.

Imbauan dr Olong ini disampaikan, karena angka kematian akibat kasus tersebut sangat rendah. Dibanding flu burung tingkat kematian pada penderita flu babi hanya 0,5 persen. Artinya jika ada 1000 orang yang terkena flu burung, maka kemungkinan yang meninggal bisa mencapai 700 hingga 800 orang.
Demikian juga dengan demam berdarah, jika ada 1000 orang yang menderita demam berdarah, maka kemungkinan yang meninggal bisa mencapai sekitar 10 orang. Sedang untuk flu babi, jika terdapat 1000 orang yang terserang, kemungkinan yang meninggal sekitar 5 orang. “Artinya lebih berbahaya Demam berdarah daripada flu baru (flu babi-red),” ujar dr Olong.
Pernyataan dr Olong yang melansir pernyataan resmi Menteri Kesehatan itu, dalam rangka menanggapi adanya keresahan masyarakat terhadap maraknya pemberitaan soal ancaman flu babi. Hanya saja, meski terbilang tidak terlalu membahayakan, masyarakat sebaiknya tetap mewaspadai kemungkinan terjangkit flu baru ini. “Paling tidak masyarakat harus tetap melakukan kebiasaan pola hidup bersih,” tukasnya.
Virus flu baru ini, kata Olong, gampang menular ke siapapun, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Penularannya bisa terjadi lewat dahak, bersin ataupun benda-benda seperti piring, sendok, gelas, handuk, sabun, maupun sikat gigi, yang sudah terkontaminasi virus atau yang dipakai penderita flu babi. “Jika itu bisa dihindari maka resiko tertular sangat kecil,” imbuhnya lontarnews. com di ruang kerjanya.
Dikatakannya, adanya perkembangan baru genetik maka penularan flu babi ini bisa melalui manusia bukan lagi binatang. Flu babi yang untuk pertama kalinya muncul di Mexiko dan disebut mexican strain ini, kini disebut flu baru. Dengan penyebaran melalui manusia, maka terbuka peluang setiap orang bisa terkena flu baru. Karena itu apabila salah satu anggota keluarga terjangkiti flu babi, hendaknya secepatnya dibawa ke rumah sakit ataupun puskesmas.
Dihimbau untuk penderita flu babi hendaknya diisolasi dalam kamar tersendiri, sehingga tidak menular ke anggota keluarga yang lain.
“Untuk penderita flu biasa apabila telah mencapai 3 hari tidak juga sembuh, sebaiknya segera ke petugas kesehatan, baik itu di puskesmas atau ke dokter dan sebaiknya mengisolasi dirinya hingga sembuh,”pungkasnya.(wan)