Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 01 April 2015

LONTAR - Mengenal Mbah Rambut

 Mengenal Mbah Rambut

Makam Mbah Rambut di Tanggul

Makam tua yang dikenal dengan Mbah Rambut ini menurut keterangan masyarakat yang tinggal di sekitarnya hanya berupa rambut dari seorang tokoh bernama asli Nur Hayin. Dari silsilah yang ada, serta menurut penjelasan anak cucunya, Mbah Rambut merupakan salah satu pasukan, sekaligus teman dekat Dipati Ukur.
Diperkirakan, Mbah Rambut sampai ke daerah Tanggul, setelah berakhirnya Perang Dipati Ukur (1628-1632). Kedatangan Mbah Rambut ke daerah Tanggul ini, setelah kalah perang melawan VOC. Akibat dari kalah perang itu, menjadi hampir seluruh pasukan Dipati Ukur menyingkir ke berbagai daerah, termasuk daerah Tanggul.
Setelah tinggal di daerah Tanggul beberapa tahun, Mbah Rambut meneruskan perjalanannya ke arah timur, dengan singgah di Bangsalsari, Rambipuji, Jember, hingga ke arah Banyuwangi, sampai ke Pecaron Situbondo. Perjalanan Mbah Rambut dalam rangka menyebarkan Islam itu, berakhir di Pecaron, Situbondo. Di tempat ini Mbah Rambut menghabiskan masa hidupnya sampai meninggal  

LONTAR - Situs Sejarah Umbulan

Umbulan, Situs Sejarah yang Tercecer

          
      Situs Sejarah Umbulan yang sudah menjadi kolam ikan setelah diambil pasirnya

Lontar - Kabupaten Jember, sebenarnya merupakan daerah yang banyak memiliki Situs Peninggalan Sejarah. Hanya saja, sampai saat ini, tidak banyak diketahui, situs sejarah itu peninggalan siapa.
Salah satunya stus sejarah yang ada di Dusun Bringinsari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah. Situs ini sebenarnya pernah diteliti oleh arkeolog Belanda, Stutterheim pada tahun 1933. Namun sampai ini belum ada kejelasan, peninggalan siapa dan apa sebenarnya bekas bangunan kuno yang ada di daerah tersebut. 
Masyarakat setempat hanya menyebut, bahwa itu merupakan peninggalan Gendrosari dan Kenconosari. Tapi siapakah Gendrosari dan Kenconosari itu ?. Sampai saat ini masih penuh misteri, yang harus ditelusuri oleh para pakar dan pemerhati sejarah, utamanya yang ada di Kabupaten Jember.
Sekilas, bekas bangunan tua yang oleh masyarakat setempat di sebut dengan Umbulan itu, hanya berupa pondasi dengan sisa bahan bangunan berupa batu bata merah berukuran lebar. Dilihat dari batu bata merah yang digunakan, bangunan tersebut diperkirakan semasa dengan jaman Majapahit.
Saat ini kondisi situs sejarah Umbulan, Jatimulyo, Jenggawah, sudah dalam keadaan rusak parah. Batu bata merah yang digunakan untuk bahan bangunan, sudah berserakan, bahkan sudah banyak yang hilang. Pada bagian tertentu, sudah ada kolam, yang diduga sengaja digali untuk diambil pasirnya.