Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 25 Agustus 2009

Nasib Pejuang Tak Seindah Kemerdekaan yang Diraih


lontarnews.com
Nasib para veteran pejuang ternyata tidak seindah kemerdekaan yang berhasil diraihnya dari pemerintahan penjajah. Mereka yang pada masa perang kemerdekaan rela mengorbankan harta, raga, bahkan nyawa, kini banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Di antara mereka bahkan banyak yang tidak memiliki rumah alias masih ngontrak. Kalaupun sudah memiliki sendiri, rumah yang mereka tempati masih belum bisa dikatakan layak, meski tidak sedikit juga diantara para veteran itu yang sudah memiliki rumah bagus.
Yang lebih ironis, pendataan terhadap legiun veteran hingga sampai tahun 2009, utamanya di wilayah Jember, belum terkoordinasi secara baik. Sehingga karena itu, banyak diantara pejuang kemerdekaan yang tidak tercatat sebagai anggota veteran. “Padahal dilihat dari sejumlah bintang jasa yang diperolehnya, mereka turut berjuang menegakkan negara ini,” ujar Rendra Wirawan, mantan Komisi anggota DPRD.
Dia mengaskan, seharusnya pemerintah lebih tanggap dan tidak mempersulit untuk memasukkan veteran pejuang itu menjadi anggota veteran baru. Terlebih lagi jumlah mereka yang tidak tercatat sebagai anggota legiun veteran, jumlahnya cukup banyak.
Rendra berharap, kedepan Pemkab Jember harus berani mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan para veteran. Solusi yang bisa diberikan untuk mengatasi persoalan ini, lanjut Rendra, para veteran yang tidak memiliki tempat tinggal, bisa diberi rumah, meski hanya perumahan sangat sederhana.
Hasl yang sama juga disampaikan mantan wakil ketua Komisi D DPRD Jember, Ir HM Sudjatmiko, bahwa sampai saat ini keberadaan para veteran terkesan tidak keopen (tidak terurus,red). Kenyataan seperti ini kata Sudjatmiko, bisa dibuktikan dari masih banyaknya veteran yang hidup di bawah garis kemiskinan, bahkan ada yang tidak punya rumah.
Padahal sumbangsih mereka terhadap berdirinya negeri ini sangat besar. Karena itu kepada pemerintah, khususnya Pemkab Jember, sudah saatnya memberikan perhatian terhadap nasib para pejuang yang memperihatinkan itu.
Kaitan dengan anggaran untuk pejuang kemerdekaan ini, Bupati Jember, MZA Djalal mengatakan, bahwa setiap tahunnya bagian kesra selalu mengalokasikan sejumlah anggaran untuk para pejuang (veteran). Hanya saja secara keseluruhan terkait nasib para veteran, garis komandonya berada di pemerintah pusat.
Sementara itu, kurangnya perhatian pemerintah terhadap nasib pejuang ini, diakui salah satu pejuang kemerdekaan Achdjab. Dia yang memiliki bintang jasa perang kemerdekaan, agresi I dan II, serta bintang jasa lainnya, sampai saat ini belum juga tercatat sebagai anggota legiun veteran.
Dikatakan, dirinya sudah beberap kali mengurus keanggotaan veteran, namun sampai sejauh ini, tidak juga membuahkan hasil. Padahal kelengkapan persyaratan administrasi sudah dilakukan, ditambah seluruh bintang jasa yang dimilikinya serta saksi atas keikutsertaannya dalam merebut kemerdekaan, juga dibuktikan.
“Saya sebenarnya sudah capek ngomong soal veteran, karena saya sudah beberapa kali mengajukan, tapi tidak ada hasilnya,” ujar Achdjab (84 tahun), mantan prajurit Yonif 509 yang memiliki sejumlah bintang jasa dari pemerintah, seperti bintang gerilya, perang kemerdekaan, agresi I dan II.(ind)